Perayaan Mati Rasa
Aku pulang dulu. Kembali kepada diriku. Semula, aku belum mengerti perjalanan panjang ini hingga pertemuan itu terjadi. Ternyata jalanku masih panjang, entah apakah di akhir perjalananku akan ada pertemuan itu? Pertemuan yang semoga Tuhan izinkan, aku dan kamu.
Terima kasih sudah selalu menghormati dan menghargai sebuah perasaan ini. Kini, kamu tidak perlu lagi mengusahakan apapun. Terima kasih sudah memberi pelajaran yang sangat berarti untuk kehidupanku. Masuk dan benar-benar hidup di kehidupanku dengan banyak membawa warna. Senang berbagi cerita bersamamu.
Maaf, jika dalam perjalananku pulang aku masih resah gelisah mengingatmu. Maaf jika pikiranku masih kacau saat merindu. Sesekali menangisimu. Merintih, merengkuh sendiri perasaan ini. Aku sadar, semua sudah berakhir. Mohon dimaafkan segenap perasan ini, aku yakin perasaan ini lekas sembuh.
Kelak, jika Tuhan izinkan. Semoga masing-masing dari kita tetap bisa berbagi kebaikan. Memperpanjang dan menghabiskan sisa kehidupan ini, dengan banyak warna lagi. Jika tidak Tuhan izinkan, semoga masing-masing dari kita tumbuh dengan sebaik-baiknya. Dan aku akan berdoa, semoga Tuhan liputi segala hal-hal baik untukmu.
Aku pamit. Jangan cari aku.